Jurnal Mitigasi - Litigasi Supervisi Sosial dan Politik - Kolom ini hadir sebagai ruang refleksi atas dinamika demokrasi Indonesia pasca-Reformasi, ketika masyarakat sipil terus mencari cara untuk menegakkan kontrol terhadap negara. -Mitigasi - dipahami sebagai upaya pencegahan konflik sosial dan politik, sementara - Litigasi - merujuk pada proses penegakan hukum serta penyelesaian sengketa yang lahir dari ketegangan sipil-militer maupun antar-aktor politik. Melalui perspektif supervisi sosial, kolom ini menyoroti bagaimana lembaga non-pemerintah, media, serta komunitas akademik berperan sebagai pengawas kritis. Tujuannya jelas: memastikan demokrasi tidak hanya menjadi prosedur elektoral, tetapi juga praktik yang berpihak pada keadilan sosial. Dalam lingkup politik, kolom ini mengurai fenomena - grey area - purnawirawan militer, problem akuntabilitas hukum, hingga dilema skeptisisme publik terhadap institusi negara. Semua dibaca bukan semata dari sisi hukum formal, melainkan juga sebagai gejala sosiologis yang memengaruhi hubungan kekuasaan dan kepercayaan publik. Jurnal Mitigasi - Litigasi Supervisi Sosial dan Politik - bukan hanya catatan akademik, melainkan juga ajakan untuk terus mengawal reformasi. Bahwa demokrasi sejati hanya dapat tumbuh bila ada keseimbangan antara negara yang berkuasa dan masyarakat yang berdaya mengawasi.

Persaudaraan, Kemanusiaan dan Komitmen Sosial

4 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Sarung Atlas Mengapa Islam Menekankan Persaudaraan?
Iklan

***

 

 Brilio.net 3 Macam persaudaraan dalam Islam lengkap dengan penjelasan dan contohnya, memperkuat hubungan sosial


Persaudaraan kemanusiaan merupakan gagasan universal yang menempatkan manusia pada posisi setara tanpa melihat perbedaan ras, agama, suku, maupun latar belakang sosial. Prinsip ini menegaskan bahwa setiap individu memiliki martabat dan hak asasi yang sama sebagai bagian dari satu umat manusia.

Dalam tradisi keagamaan maupun filsafat humanisme modern, persaudaraan kemanusiaan menjadi dasar etis untuk membangun tatanan sosial yang lebih adil dan damai. Komitmen sosial kemudian hadir sebagai wujud konkret dari nilai persaudaraan tersebut.

Ia menuntut keterlibatan aktif setiap orang dalam memperjuangkan kebaikan bersama, mulai dari kepedulian terhadap sesama yang tertimpa musibah, partisipasi dalam kegiatan sosial, hingga sikap kritis terhadap ketidakadilan struktural. Komitmen sosial bukan sekadar empati, melainkan kesediaan untuk bertindak, memberi, dan berkorban demi terciptanya kesejahteraan bersama.

Dalam konteks modern, persaudaraan kemanusiaan sering diuji oleh polarisasi politik, krisis global, dan konflik identitas. Namun, komitmen sosial mampu menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan, karena ia berakar pada kepentingan bersama: menjaga kehidupan, keadilan, dan keberlangsungan bumi. Semangat ini menuntut integrasi antara nilai etis, norma agama, dan kebijakan publik agar persaudaraan tidak berhenti pada wacana, tetapi menjadi kenyataan sosial yang dirasakan setiap orang.

Dengan demikian, persaudaraan kemanusiaan dan komitmen sosial adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Tanpa persaudaraan, komitmen sosial kehilangan dasar moralnya; tanpa komitmen sosial, persaudaraan hanya berhenti pada retorika. Keduanya menjadi fondasi penting bagi masyarakat yang ingin tumbuh dalam harmoni, solidaritas, dan tanggung jawab kolektif.


 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagikan Artikel Ini
img-content
Jurnal Mitigasi Litigasi - Supervisi Sosial Dan Politik

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler